IPARINGAWI – Setelah sukses diluncurkan di MAN 1 Ngawi pada Selasa (11/3/2025) sebagai bagian dari inovasi BERANI (Bimbingan, Edukasi, Responsif, Anti Nikah Dini), program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) terus bergerak dan merambah berbagai wilayah di Kabupaten Ngawi. Salah satu titik strategis pelaksanaan program ini adalah di SMP 1 Geneng, yang berlangsung selama dua hari, 12-13 Maret 2025, di mana ratusan remaja berkumpul dengan antusias untuk mendapatkan bekal penting dalam merancang masa depan mereka.
Menghadirkan Ulya Ghayati, S.Th.I, seorang fasilitator handal sekaligus Penyuluh Agama Islam Kabupaten Ngawi, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai perencanaan kehidupan, kesiapan mental dan emosional, serta tantangan era digital dalam membentuk karakter remaja yang kuat. Dengan pendekatan yang interaktif dan aplikatif, BRUS Geneng menghadirkan diskusi, simulasi, serta studi kasus nyata yang relevan dengan kehidupan remaja masa kini.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Geneng, yang melibatkan unsur pemerintahan, kepolisian, dan TNI. Sinergi ini menunjukkan bahwa membangun ketahanan remaja bukan sekadar tanggung jawab individu atau keluarga, tetapi merupakan agenda bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Dalam pemaparannya, Ulya Ghayati menekankan pentingnya kesadaran remaja dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. “Masa remaja adalah fase pembentukan karakter yang akan menentukan arah kehidupan seseorang. Jangan biarkan keputusan impulsif merusak masa depan. Persiapkan diri dengan ilmu, akhlak, dan pemahaman yang matang agar kelak mampu membangun keluarga yang harmonis dan berdaya,” pesannya.
Ketika dihubungi oleh tim media Iparingawi melalui sambungan telepon, Bu Ulya menambahkan, “Kegiatan BRUS ini sangat penting dalam memberikan wawasan kepada remaja agar mereka memahami risiko yang dapat menghambat masa depan mereka. Kami ingin mereka lebih siap secara mental dan emosional, serta memiliki kesadaran untuk merancang kehidupan yang lebih baik. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kami optimis bahwa program ini akan terus memberikan dampak positif bagi generasi muda di Ngawi.”
Program BRUS tidak hanya menyoroti aspek kesiapan menuju jenjang pernikahan yang matang, tetapi juga membekali peserta dengan wawasan tentang risiko pergaulan bebas, dampak negatif media sosial, serta pentingnya membangun pola pikir visioner untuk menghadapi tantangan masa depan. Materi yang disampaikan sejalan dengan arahan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bakhtiar, yang menekankan pentingnya membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.
Keberhasilan BRUS di SMP 1 Geneng menjadi bukti bahwa pendekatan holistik dan berbasis nilai-nilai agama dapat menjadi solusi dalam membangun remaja yang tangguh dan berdaya saing di era digital. Dengan terus menggandeng para penyuluh agama Islam serta berbagai elemen masyarakat, program ini diharapkan dapat semakin meluas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak remaja di Kabupaten Ngawi.
Karena sejatinya, membangun masa depan bangsa dimulai dengan membentuk generasi muda yang siap menghadapi kehidupan dengan bekal yang kuat, baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual. (ms)