Dakwah, Ipari News, Opini, Warta Ipari

Ustadz ABS: Penyuluh Gaul yang Berdakwah dengan Wayang

Ngawi – Ustadz Agus Budi Santoso (ABS), seorang Penyuluh Agama Islam Kabupaten Ngawi yang bertugas di KUA Kecamatan Mantingan, dikenal sebagai sosok yang unik dan inspiratif dalam berdakwah. Berbeda dari kebanyakan dai, Ustadz ABS menggunakan seni wayang sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman. Metode ini mengingatkan kita pada strategi Sunan Kalijaga, yang menyebarkan Islam melalui akulturasi budaya tanpa meninggalkan nilai-nilai ajaran agama.

Setiap harinya, Ustadz ABS tak kenal lelah membina dua majelis taklim, sehingga dalam sepekan lebih dari sepuluh majelis mendapatkan bimbingan darinya. Dengan pendekatan yang ringan, menghibur, namun sarat makna, ia mampu menjangkau berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga para pemuda. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan literasi keagamaan yang moderat, menjadikan dakwah lebih adaptif, dan menumbuhkan pemahaman Islam yang damai serta toleran di tengah masyarakat yang beragam.

Lebih dari sekadar menyampaikan ilmu agama, Ustadz ABS juga menanamkan semangat kebersamaan dan penguatan organisasi. Baginya, kader yang kokoh adalah pilar utama dalam menjaga keberlanjutan dakwah dan pelayanan keagamaan. Ia mengutip pesan bijak dari Imam Al-Ghazali, “Jika kau ingin melihat masa depan suatu bangsa, maka lihatlah generasi mudanya saat ini.” Oleh karena itu, menurutnya, kaderisasi yang kuat akan menghasilkan organisasi yang kokoh dan penuh manfaat.

“Organisasi yang kuat lahir dari kader-kader yang solid dan saling mendukung. Semakin kokoh kader, semakin besar manfaat yang bisa diberikan kepada umat. Dengan kader yang tangguh, Kementerian Agama Kabupaten Ngawi pun akan semakin kuat dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan pentingnya sikap bijak dalam berorganisasi. “Jika belum mampu berkontribusi, setidaknya jangan menjadi kerikil yang menghambat langkah perjuangan. Diam dalam kebaikan lebih mulia daripada menjadi beban yang justru melemahkan,” tegasnya.

Dengan pendekatan dakwah yang kreatif, membumi, dan penuh hikmah, Ustadz ABS terus menorehkan kiprah dalam membangun kesadaran keagamaan yang moderat, menjaga tradisi Islam yang ramah, serta memperkuat kebersamaan dalam bingkai keberagaman masyarakat. (ms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *